Nama
: Deka Lailatul Rohmah
NIM : 2817133024
Prodi
: PGMI 1-A
Penulis : Akhmad Muhaimin Azzet
Penerbit : Katahati
Tahun
Terbit : 2010
Tebal
Buku :122
Harga
: -
Buku ini berjudul mengembangkan
kecerdasan sosial bagi anak ditulis oleh Akhmad Muhaimin Azzet di terbitkan
pada tahun 2010 oleh penerbit katahati di Jogjakarta.
Buku
ini menceritakan tentang pentingnya mengembangkan sosial bagi anak. Karena pada
era saat ini orang tua cenderung mementingkan kecerdasan intelektual anak, dan
mengesampingkan kecerdasan sosial anak. Akibatnya anak cenderung cuek, tertutup
dan tidak mudah bersosialisasi.
Sebelum
membahas mengenai kecerdasan sosial bagi anak, terlebih dahulu penulis
memaparkan tentang teori dalam perkembangan anak. Teori perkembangan anak
terdiri atas tiga teori. Diantaranya teori Nativisme
yang menyatakan bahwa perkembangan anak ditentukan oleh faktor keturunan . Yang
kedua yaitu teori Empirisme yang
menyatakan bahwa perkembangan anak di pengaruhi oleh faktor lingkungan. Dan yang
terakhir yaitu teori Konvergensi yang
menyatakan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor keturunan dan faktor
lingkungan.
Catatan
yang perlu diperhatikan dalam memahami
dan lebih mengenal dunia anak. Pertama kita harus mengetahui bahwa seorang anak
bukanlahorang dewasa, dengan demikian kita tetap memperlakukan anak layaknya
seorang anak, bukan orang dewasa. Yang kedua kita harus mengetahui bahwa dunia
anak adalah dunia bermain, dengan demikian kita harus dapat menyeimbangkan
antara belajar dan bermain. Yang ketiga kita harus mengetahui bahwa anak tumbuh
dan berkembang sehingga dapat membedakan antara anak satu dengan anak lainnya.
Selanjutnya kita juga harus mengetahui bahwa anak cenderung suka meniru, dan
ini merupakan salah satu faktor pembentukan tingkah laku. Yang terakhir adalah
bahwa anak itu kreatif, karena anak cenderung mempunyai rasa ingin tahu.
Kecerdasan
sosial sangat penting untuk dikembangkan, karena belum tentu orang yang
memiliki kecerdasan intelektual dapat mengatasi suatu permasalahan dalam sebuah
forum diskusi maupun musyawarah. Karena pada hakikatnya manusia diciptakan
tidak hanya memiliki potensi dalam bidang intelektual saja, akan tetapi manusia
juga diciptakan sebagai makhluk sosial (di samping makhluk spiritual yang
membutuhkan hubungan dengan Tuhannya). Dan yang terpenting adalah kecerdasan
sosial harus diajarkan serta ditanamkan pada diri anak-anak, karena hal ini
sangat berpengaruh terhadap perkembangan psikologi atau kejiwaan pada diri
anak.
Penulis
menyebutkan tentang cara melatih ketrampilan sosial pada anak. Diantaranya
adalah melatih ketrampilan berkomunikasi, ketrampilan membuat humor,
ketrampilan menjalin persahabatan, ketrampilan berperan dalam kelompok, serta
katrampilan bersopan santun dalam pergaulan. Apabila ketrampilan-ketrampilan
ini kita ajarkan pada anak-anak, maka kelak jika anak tersebut dewasa akan
dengan mudah berinteraksi dengan orang lain dan mempunyai kecerdasan sosial
yang tinggi.
Kemampuan untuk memahami dunia
sosial ini dapat kita kembangkan kepada anak dengan cara memberikan
pengetahuan-pengetahuan tentang lingkungan sosial tertentu. Karena pada dasarnyasebuah
lingkungan sosial dibangun dengan nilai-nilai, tata krama, dan adat tertentu
yang dijunjung tinggi oleh para anggota sosialnya.
Manfaat kecerdasan sosial bagi
kehidupan adalah dapat menyehatkan jiwa dan raga, dapat membuat suasana menjadi
nyaman, dapat meredakan perkelahian, serta dapat membangkitkan semangat.
Keunggulan dari buku ini adalah
penggunaan kata yang mudah dipahami, susunan kalimat yang saling
berkesinambungan, serta susunan materi yang berurutan sekaligus disertai dengan
contoh dalam bentuk realita sehari-hari. Keunggulan isi buku ini dapat memudahkan pembaca untuk memahami isi buku.
Sampul buku juga sangat bagus dan buku tidak terlalu tebal, sehingga pembaca
menjadi tertarik untuk membaca. Dan menurut saya kelemahan dari isi buku ini
tidak ada.
Buku ini sangat bagus untuk dibaca
oleh kalangan guru dan orang tua, karena berisi informasi-informasi tentang
pentingnya mengembangkan kecerdasan sosial pada anak. Sehingga kita bisa
menanamkan nilai-nilai sosial pada diri anak serta dapat menyeimbangkan antara
kecerdasan intelektual dan kecerdasan sosial.
Nama : ARIS ANDUNG CAHYONO
Nim : 2817133011
Prodi : PGMI
A
SUASANA
KELAS UNTUK PROSES PEMBELAJARAN
Judul
Buku : Classroom Management
Penulis : Dr. H. Mulyadi, M.Pd.I.
Penerbit : UIN-Malang Press
Tahun
terbit : 2009
Tebal halaman :
167
Harga : -
Buku Classroom Management ini
ditulis oleh Dr. H. Mulyadi, M.Pd.I. diterbitkan oleh UIN-Malang Press di Jl. Gajayana
50 Malang 65144. Di dalam buku ClassroomManagement
ini, penulis bertujuan untuk membantu guru dalam melaksanakan tugasnya yakni
menciptakan dan mempertahankan suasana kelas yang serasi untuk menyukseskan
tercapainya suatu proses belajar mengajar.
Manajemen Kelas
memiliki beragam istilah, salah satu pemahamannya adalah seperangkat kegiatan
guru untuk menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas. Manajemen
Kelas bertujuan untuk mewujudkan situasi dan kondisi kelas untuk mengembangkan
mereka semaksimal mungkin, menghilangkan hambatan untuk berinteraksi
pembelajaran, dan menyediakan fasilitas pembelajaran agarpeserta didik belajar
sesuai dengan emosionalnya dan intelektualnya masing-masing.
Dalam
pelaksanaan manajemen kelas akan ditemukan berbagai faktor penghambat, antara
lain: Faktor guru yaitu kepemimpinan guru kurang demokratis akan menumbuhkan
sikap agresif atau pasif dari murid. Kedua sikap ini menimbulkan sumber masalah
manajemen kelas. Pembelajaran yang tidak bervariasi dapat mnyebabkan para siswa
bosan, kecewa,frustasi, dan lain sebagainya. Faktor siswa yaitu kekurang
sadaran siswa dalam memenuhi tugas dan haknya sebagai anggota satu kelas merupakan
faktor utama penyebab masalah manajemen kelas. Faktor keluarga yaitu tingkah
laku anak di dalam kelas merupakan
pencerminan keadaan keluarganya. Salah perlakuan siswa pada situasi kelas juga
masalah untuk manajemen kelas. Keluarga juga sangat berpengaruh dalam mendukung
siswa untuk belajarnya. Faktor fasilitas fasilitas meliputi besar ruangan kelas
dan ketersediaan alat belajar. Ruang kelas yang kecil dengan jumlah siswa yang
banyak pergerakan siswa akan terganggu. Adapun jumlah buku yang kurang atau
alat lain yang kurang dengan jumlah siswa yang membutuhkannya maka akan
menimbulkan masalah dalam manajemen kelas.
Indikator
sekolah dan kelas adalah penanda yang digunakan oleh kepala sekolah,guru, dan
personalia sekolah dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sekolah sebagai lembaga
pelaksana pendidikan budaya dan karakter bangsa.Buku ini menjelaskan indikator
merupakan kompetensi dasar secara spesifik yang dapat dijadikan ukuran untuk
mengetahui ketercapaian hasil pembelajaran. Jika indikator hasil belajar sudah
tampak pada diri peserta didik, maka target kompetensi dasar tersebut sudah
tercapai.
Kelebihan
dari buku ini ialah dalam menyampaikan
materi mudah dipahami dan disertai contoh-contohnya sehingga mudah untuk
dimengerti dan ada pula sampulnya yang sangat bagus, maka pembaca menjadi tertarik untuk membacanya.
Kekurangan
dari buku ini ialah terlalu banyak kata yang menggunakan bahasa inggris
sehingga membuat orang yang tidak mengerti bahasa inggris kesulitan untuk
memahami isi dari buku ini.
Buku
Classroom Manajemen atau Manajemen kelas ini bagus untuk dibaca, dan dibeli
maupun dimiliki oleh guru yang sudah berpengalaman maupun guru yang masih baru
bertugas. Karena di dalam buku ini mengandung pengertian bahwa, langkah-langkah
yang ingin diambil harus didahului dengan pertimbangan yang matang, lalu mulai
merencanakan, serta melaksanakan langkah-langkah yang sudah dirumuskan.
NAMA :
BACHRUL KHOIRIL MUSTOFA
NIM :
2817133015
KONSEP BUDAYA PENDIDIKAN
Nama
buku : PENDIDIKAN
MULTIKULTURAL
Nama
pengarang :
Ngainun Naim dan Achmad Sauqi
Nama
penerbit : AR-RUZZ MEDIA
Jumlah
halaman : 248 halaman
Buku yang berjudul Pendidikan
Multikultural di karang oleh Ngainun Naim dan Achmad Sauqi, diterbitkan oleh
Ar-Ruzz Media, buku pada cetakan ke tiga
ini diterbitkan pada tahun 2011, dan
buku ini berhalaman 248 halaman.
Pendidikan
Multikultural disini menjelaskan tentang pendidikan meruapakan sesuatu yang
sangat vital bagi pembentukkan karakter sebuah peradaban dan kemajuan yang menggiringnya.
Tanpa pendidikan, sebuah bangsa atau masyarakat tidak akan pernah mendapatkan
kemajuannya sehingga menjadi bangsa atau masyarakat yang kurang atau bahkan
tidak beradab. Karena itu, sebuah peradaban yang memberdayakan akan lahir dari
suatu pola pendidikan dalam skala luas yang tepat guna dan efektif bagi konteks
dan mampu menjawab segala tantangan zaman. Buku ini juga menjelaskan tentang
negeri ini yang masih mengedepankan pola pikir emosional-ekslusivitas sehingga
harus ada lawan yang bisa dijadikan counterpart dalam menjalankan
peradabanya,tentu merupakan sesuatu yang patut menjadi ironi. Ironi karena hal
itu bisa saja melahirkan banyaknya penderitaan, permusuhan, dan persaingan yang
tidak sehat yang mengarah kepada destruktivisme dan barbaritas perilaku baik
dalam diri individu maupun kelompok atas nama berbagi dimensi kepentingan kehidupan.
Pendidikan sendiri
memiliki beragam fungsi, ia dapat berfungsi sebagai alat untuk menyalurkan ilmu
pengetahuan, alat pembentuk watak, alat pelatihan keterampilan, alat mengasah
otak, alat meningkatkan perkerjaan, alat investasi, alat menanamkan nilai-nilai
dan moral keagamaan, alat pembentuk kesadaran berbangsa, alat untuk
meningkatkan taraf kehidupan ekonomi, alat untuk mengurangi kemiskinan, alat
untuk meningkatkan status social individu maupun kelompok, alat untuk menguasai
teknologi, alat untuk menguak rahasia alam, manusia, dan sejenisnya, dan
berbagai fungsi lainnya.
Dalam kerangka fungsi
yang sedemikian luas, pendidikan, mulai jenjang terendah sampai jenjang
tertinggi, dapat didesain untuk
membangun dan memberikan gambaran ideal tentang pluralitas dan multikultural.
Bagaimanapun juga, pendidikan harus memiliki orientasi yang dirumuskan secara
bersama-sama. Pluralitas dan multikulturalitas merupakan realitas yang menjadi
tantangan besar yang harus dihadapi.
Keunggulan buku ini
adalah penjabaran tentang materi yang ada didalamnya lebih luas atau lengkap,
sehingga para pembaca dapat membaca dengan lugas tentang materi makna
pendidikan multikultural itu sendiri secara lengkap.
Kelemahan buku ini
adalah banyaknya kosakata-kosakata kata yang sulit difahami oleh pembaca,
dikarenakan itu mungkin pembaca akan agak sulit memahami suatu kata
tersebut,dan kurangnya adanya contoh-contoh dari setiap pembahasan.
Buku ini sangat bagus
sebagai bahan untuk pembelajaran bagi para peserta didik, karena buku ini membahas
tentang multikulturalnya pendidikan yang sangat beragam, mulai makna pendidikan
dan pendidikan pluralis multikultural sampai kerangka operasional pendidikan
pruralis multikultural, jadi ayo bacalah buku ini dijamin memperoleh ilmu yang
bermanfaaat.
Nama : A’anti Nurul ‘Aini
Kelas : PGMI 1A
NIM : 2817133001
MENENTUKAN
PENDIDIKAN KARAKTER
Judul
buku : Implementasi
Kurikilum pendidikan karakter
Penulis : Endah sulistyowati
Penerbit/tahun
terbit : PT CITRA AJI PARAMA /2012
Tebal
halaman : 1X222
Buku ini banyak
membicarakan pendidikan karakter. Visi dari buku ini adalah mewujudkan masyarakat
berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan
falsafah pancasila. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi
manusia yang beriman dan bretaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang baik demikratis serta bertanggung jawab. Alasan
pentingnya pendidikan karakter.karakter adalah hal yang sangat penting, hilangnya
karakter bangsa menyebabkan hilangnya penerus bangsa. Pengaruh arus deras budaya
global yang negative menyebabkan kesadaran terhadap nilai-nilai budaya semakin
memudar. Implementasi pendidikan karakter di sekolah di lakukan dengan cara
belajar mengajar.
Pendidikan merupakan
upaya terencana dalam mengembangkan potensi anak.Sedangkan budaya adalah keseluruhan
system berpikir, nilai, norma, keyakinan manusia yang di hasilkan masyarakat.
Sedangkan pendidikan karakter adalah usaha yang di lakukan oleh guru atau
pimpinan sekolah melalui pelajaran dan budaya. Pendidikan karakter menanamkan kebiasaan
yang baik agar siswa menjadi paham. Fungsi pendidikan karakter yaitu pengembangan ,perbaikan dan penyaringan
.tujuan pendidikan karakter mengembangkan potensi kalbu.nurani atau afektif. Mengembangkan
kebiasaan dan perilaku siswa, menanankan jiwa pemimpin dan bertanggung jawab, mengembangkan
kemampuan siswa yang kreatif, mengembangkan kehidupan lingkungan sekolah.
Prinsip dan pendekatan
budaya dan karakter bangsa di sekolah di lakukan dengan cara prinsip
pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa meliputi pengembangan
pendidikan budaya dan karakter bangsa harus berkelanjutan, pengembangan melalui
semua mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah, nilai tapi dikembangkan ,proses pendidikan di
lakukan kepada siswa secara aktif dan menyenangkan. Pendekatan pendidikan
budaya dan karakter bangsa.
Buku ini dapat
digunakan oleh seorang guru untuk mengetahui karakter seorang anak buku ini
banyak memberikan wawasan yang sangat luas untuk mengetahui implementasi
kurikulum pendidkan karakter. Dapat bermanfaat bagi pembaca yang belum pernah
mengetahui apa implementasi kurikilum
pendidikan karakter.sampulnya menarik.
Buku ini basanya sulit
untuk dipahami, banyak kata asing, kurang menarik peminat pembaca, tampilan
buku kurang menarik, biografi pengarang tidak di cantumkan, pembaca mudah jenuh
dengan tulisannya, bahasanya kurang menarik sampulnya kurang menarik.
Bacalah buku ini, karena
buku ini banyak mengandung ilmu yang belum kita ketahui, buku ini banyak juga
dapat kita manfaatkan untuk mengetes anak dan untuk mengetahui karakteranak dalam pendidikan.
Nama :
Devinda Permata Putri
Kelas : PGMI 1A
NiM : 2817133029
Cara Pembelajaran yang Menyenangkan bagi Siswa
Judul buku : Metode Edutainment
Penulis : Moh. Sholeh Hamid S.Pd
Penerbit/Tahun terbit : DIVA Press,2011
Tebal buku : 251 halaman
Dunia
pendidikan juga memerlukan berbagai inovasi yang dilakukan untuk kemajuan
kualitas pendidikan yang tidak hanya menekankan pada teori, tetapi juga harus bisa
diarahkan kehal yang bersifat praktis. Coba kita lihat fenomena saat ini, siswa
menggagap bahwa aktivitas yang mengasyikkan justru berada di luar jam
pelajaran. Mereka bersorak-sorai jika mendengar pengumuman pulang pagi, ada rapat guru, pembatalan ulangan atau
guru tidak bisa mengajar karena sakit dan lain sebagainya.
Maka
dari itu pendidik membutuhkan inovasi pembelajaran agar siswa merasa bersemangat
dalam mengikuti pelajaran di kelas. Moh.Sholeh Hamid S.Pd memcoba berinovasi
melalui metode edutaiment agar para siswa mempunyai motivasi untuk belajar, antusias, dan berbahagi, bukanya
terbebani dan menjadikan pelajaran di kelas menjadi momok yang menakutkan.
Penulis
menyatakan metode edutainment menyinergikan antara pendidikan dengan sesuatu
yang menyenangkan dan menghibur patut dijalan seorang guru dalam proses belajar
mengajar di kelas. Metode edutainment
itu sendiri menekankan pada tataran metode, strategi, dan taktik pengajaran.
Penulis mencoa mengubah konsep bahwa metode edutainment hanya hanya mampu diterapkan pada mata pelajaran
tertentu saja.
Penulis
mengatakan pendidik yang baik,
dalam
proses belajar pembelajaran hendaknya memperlakukan para siswanya sesuai dengan
kondisi dan karakteristik mereka masing-masing. Pendidik juga jangan terlalu
memaksa siswanya untuk mengikuti kemauan atau pikiran orang lain. Penulis
mencoba memberikan teori dan terapan metode edutaiment yang patut dicoba
pendidik guna menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Dalam buku
ini penulis menyajikan tentang macam-macam gaya
belajar siswa. Penulis juga memberikan tips tentang cara mendesain kels
agar siswa merasa nyaman saat kegiatan belajar.
Dalam
buku ini penulis menyajikan model pembelajaran kolaboratif dan model
pembelajaran ineratif. Penulis menyatakan pada pembelajaran kolaboratif
pendidik harus mampu menjadi mediator dan fasilitator. Penulis menyajikan
berbagai metode ineratif yang patut diterapkan dalam pembelajaran. Dalam buku
ini penulis menyajikangan berbagai jenis permainan yang bisa dijadikan sebagai
strategi pembelajaran.
Penulis
menyajikan buku ini cukup menarik dengan menyertakan gambar-gambar pada bab
tertentu. Pemilihan kertas buku ini cukup bagus. Namun,sampul buku kurang sesuai
atau kurang menarik. Terdapat juga banyak kosa kata asing dalam buku ini sulit
dipahami, padahal
penulis bisa menyajikannya dengan menggunakan bahasa Indonesia. Penomoran dalam
buku ini juga ada yang salah,jarak atau spasi antar kata juga ada yang berbeda.
Terlepas
dari itu semua,
buku ini cukup menarik. Buku ini patut dibaca untuk seorang guru atau calon
pendidik guna menyajikan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.
Nama :
Dewi Oktavia Anggraini
NIM :
2817133031
Prodi :
PGMI
MANAJEMEN
PESERTA DIDIK
BERBASIS
SEKOLAH
Judul
buku : Manajemen Peserta Didik
Berbasis Sekolah
Penulis : Prof. Dr.Ali Imron, M.Pd.,Si
Penerbit : PT Bumi Aksara
Tahun
Terbit : 2011
Tebal
Hlm : 178 halaman
Harga : Rp. 31.000
Buku ini membahas
tentang konsep dasar manajemen peserta didik, perencanaan peserta
didik,langkah-langkah perencanaan peserta didik, bagaimana penerimaan peserta
didik baru, orientasi peserta didik, bagaimana mengatur kehadiran dan
ketidakhadiran peserta didik, pengelompokan peserta didik, evaluasi hasil
belajar peserta didik, system tingkat dan system tanpa tingkat, bagaimana
mengatur peserta didik yang mutasi dan drop out, serta menjelaskan tentang kode
etik, pengadilan, hukuman, dan disiplin peserta didik. Penyajian informasi per
bab yang dibagi menjadi sub bab – sub bab yang memudahkan pemahaman pembaca.
Penejelasan yang jelas serta lengkap dengan gaya bahasa yang sederhana menambah
kemudahan pembaca untuk memahaminya.
Setiap peserta didik
mempunyai kesamaan-kesamaan. Kesamaan-kesamaan tersebut adalah mereka sama-sama
anak manusia. Maka dari itu peserta didik mempunyai hak untuk diperlakukan
secara manusiawi. Manjemen peserta didik adalah menejemen peserta didik yang
memberikan tekanan pada empat pilar yaitu : mutu, kemandirian, partisipasi
masyarakat, dan transparansi. Seluruh aktivitas manajemen peserta didik harus
menonjol pada empat pilar manajemen berbasis sekolah tersebut. MPDBS mempunyai
dasar hukum. Dasar-dasar hukumnya berupa pembukaan Undang-undang Dasar 1945,
Batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1, 2, dan 3, Undang-Undang
RI Nomor 20 tahun 2003, peraturan
pemerintahan RI nomor 28 tahun 1980, dan peraturan pemerintah RI nomor 29 tahun
1990. MPDBS mempunyai tujuan dan fungsi.
Tujuan MPDBS adalah
mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut
menunjang proses belajar mengajar di sekolah. Sedangkan fungsi MPDBS adalah
sebagai wahana bagi peserta didik untuk mengenbangkan diri seoptimal mungkin,
baik yang berkenaan dengan segi-segi individualitasnya, sosialnya, aspirasinya,
kebutuhannya, dan potensi lainnya peserta didik.
Langkah pertama MPDBS
adalh planning atu perencanaan. Peserta didik harus direncanakan, karena dengan
adanya perencanaan segala sesuatunya dapat dipikirkan dengan matang. Dengan
adanya perencanaan peserta didik, banyak hal-hal yang akan dihadapi dalam
manajemen peserta didik telah diantisipasi sebelumnya.
Penerimaan peserta
didik baru adalah salah satu kegiatan manajemen peserta didik yang sangat
penting. Karena apabila tidak ada peserta didik yang diterima di sekolah,
berarti tidak ada yang ditangani atau diatur. Setelah peserta didik dinyatakan
diterima oleh sekolah, mereka akan memasuki masa orientasi peserta didik di
sekolah. Orientasi peserta didik perlu dilakukan agar peserta didik siap
menghadapi kondisi dan situasi sekolah yang baru. Setelah peserta didik melalui
masa orientasi sekolah, mereka akan memulai kegiatan belajar mengajar di kelas.
Kehadiran peserta didik sangat penting, karena jika peserta didik tidak hadir,
maka kegiatan belajar mengajar di sekolah tidak akan berjalan. Peraturan-peraturan
mengenai kehadiran atau ketidakhadiran peserta didik disetiap sekolah
berbed-beda.
Dalam proses
pembelajaran peserta didik dikelompok-kelompokan. Pengelompokan ini dimaksudkan
untuk membantu keberhasilan belajar peserta didik. Setelah proses pembelajaran berlangsung evaluasi hasil belajar peserta
didik perlu dilakukan agar diketahui perkembangan peserta didik. Setelah
evaluasi dilakukan maka pendidik akan mengetahui kemampuan peserta didiknya.
Pendidik akan memberikan penghargaan pada peserta didik yang mempunyai nilai
yang lebih unggul dari teman-temannya.
Tetapi dalam
pembelajaran tidak selalu berjalan sesuai yang diharapkan sekolah. Mutasi dan
drop out tidak jarang terjadi pada peserta didik. Mutasi dan drop out menjadi
masalah yang serius, maka dari itu harus ditangani dengan baik, agar tidak
mengakibatkan keruwetan yang pada akhirnya akan mengganggu aktivitas sekolah
secara keseluruhan.
Dalam dunia pendidikan
selain mengemban misi instruksional sebenarnya juga mengemban misi normative.
Misi normative lebih diaksentuasikan pada pengikutan atas norma-norma tertentu
bagi peserta didik, baik norma-norma yang menjadi tradisi di lembaga pendidikan
maupun yang termuat dalam aturan-aturannya.
Buku ini memiliki
kelebihan-kelebihan antara lain: sampul yang menarik, kertas buku yang
digunakan berkualitas, dilengkapi dengan soal-soal dan contoh-contoh, bahasa
yang digunakan sederhana sehingga mudah dipahami pembaca, serta pembahasan yang
jelas dan lengkap. Selain kelebihan buku ini mempunyai beberapa kelmahan yaitu:
gambar yang dicetak hitam putih, tidak terdapat glosarium untuk menjelaskan
kata-kata asing pada buku, dan tidak terdapat kesimpulan tiap bab yang telah
dibahas.
Buku ini sangat
bermanfaat bagi mahasiswa jurusan tarbiyah atau pendidikan serta para kepala
sekolah. Dengan membaca buku ini akan menginspirasi untuk menerapkan manajemen peserta didik
berbasis sekolah dalam penanganan peserta didik.
Nama = Diana Fitria
Kelas = PGMI 1 A
Nim
= 2817133034
“Bagaimana mengajar siswa agar tetap ingat”
Judul buku : Cara Mengajar Siswa Agar Tetap Ingat
Penulis
: Marilee Sprenger
Penerbit
: Erlangga/Jakarta
Tebal halaman : 190 halaman
Harga
: Rp 40.000,-
Banyak
permasalahan yang sedang dialami oleh para pengajar atau guru dalam program
cara pengajarannya, yaitu bagaimana caranya agar siswa tetap ingat atau
mempunyai memori jangka panjang. Dalam persoalan yang dihadapi para pengajar
yaitu bagaimana mendorong semangat dan upaya guru dan penulis untuk memikirkan
bagaimana cara agar siswa tetap ingat pelajaran yang telah di sampaikan
padanya.
Berkaitan
dengan hal tersebut, Marilee Sprenger mempunyai pemikiran dan mencoba menjelaskan dengan buku karangannya tersebut
yakni yang berjudul “Cara Mengajar Siswa Agar Tetap Ingat”. Dalam bukunya
tersebut diceritakan awalnya dia bertanya pada dua siswanya yang sedang duduk
yang bernama cory dan bobby apa
cita-citanya dan bagaimana dia bisa melakukan begitu hebat. Kedua anak itu
menceritakan dan mengatakan dengan berlatih. Latar belakangnya cory dia bisa
hebat bermain skateboard karena dia melihat seorang pemain skateboard yang
hebat dan keren menurutnya, akhirnya dia meminta skateboard pada abangnya dan
dia terus berlatih secara giat dan sampai menjadi pemain yang hebat. Bobby dia
menonton film “Searching for Bobby Fisher”. Dia suka melihat cara mereka
membuat gerakan yang cepat dalam bermain catur. Dan akhirnya dia membaca
tentang catur dan berlatih .kata nya “ Jika
kita ingin bisa melakukan dengan baik, kita harus memikirkan dan
menggambarkannya dalam pikiran kita. Dan kita harus berlatih sangat sering. Intinya
mereka bisa menjadi hebat seperti itu karena sering berlatih.
Dalam menulis buku itu
Sprenger membuat beberapa pemikiran yaitu = Guru menentukan terlebih dahulu hal
yang ingin dicapai, kemudian membuat penilaian, memberikan sasaran yang jelas
pada siswa, merencanakan pembelajaran yang mengarahkan siswa pada sasaran,
memberikan informasi penting yang berguna kepada siswa yang dapat mereka
gunakan di dunia nyata, menciptakan kelas yang menyerasikan, tapi yang lebih
dulu mengajarkan pemahaman konsep.
Dari buku karangan
Sprenger agar tahapan mudah mengingat ada langkah-langkahnya yang di awali
dengan huruf E. Dimulai Expectation (Harapan), Enduring Understanding (Pemahaman
yang bertahan lama), Essential Questions (Pertanyaan mendasar), Evidence
(Fakta), Evaluation (Evaluasi), Entry Points (Cara masuk), Experiences (Mengalami).
Adapun lainnya Faktor-Faktor Belajar : Frekuensi, Ketekunan, Latihan silang,
Adaptasi, Motivasi dan Perhatian. Tujuh langkah dalam Pembelajaran atau Siklus
Memori yaitu : 1) Reach atau Menjangkau 2) Reflect atau Merefleksikan 3) Recode
atau Mengodekan Ulang 4) Reinforce atau Menguatkan 5) Rehearse atau Berlatih 6)
Review atau Menguji Kembali 7) Retrieve atau Pemanggilan Kembali.
Menurut saya buku karya
sprenger ini mengupas banyak cara yang bermanfaat untuk mengajar siswa agar
tetap ingat, disajikan dengan lengkap, ada gambar-gambarnya yang dapat membantu
dalam memahaminya, dan harganya dapat dijangkau semua kalangan.
Tapi ada sebagian
kata-katanya bahasa asing yang belum di terjemahkan mungkin bagi sebagian orang
tidak paham, dan sulit di pahami, kata-katanya ada yang di ulang-ulangi
kembali.
Marilah kita membaca buku karya Marilee Sprenger ini karena
dengan membaca buku ini kita bisa mengetahui langkah-langkah untuk mengajar
siswa agar tetap ingat dan mengetahui faktor-faktor belajar dan menerapkannya
dalam mengajar siswa.
buku Classroom management kalau di malang dijual di toko mana y,.......
BalasHapusthank you
BalasHapus